Flyff Chinese Cute Boys

Minggu, 02 Oktober 2022

2022, Tahun Pilu Suporter Sepak Bola Indonesia Meregang Nyawa



Salam Olahraga - Entah apa yang terjadi dengan musim 2022/23 sepak bola Indonesia. Berawal dari laga pramusim hingga gelaran Liga 1 2022/23, banyak nyawa melayang sia-sia gara-gara sepak bola.

Terbaru, ada 129 orang meninggal dunia akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur, pascalaga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Selain itu, masih banyak korban lain yang juga dirawat.

Tragedi yang terjadi di Kanjuruhan ini seolah menjadi sebuah penegasan bahwa tahun 2022, sepak bola menjadi sesuatu yang tidak ramah, bahkan bisa merenggut nyawa bagi para fans.

1. Bermula dari gelaran Piala Presiden 2022


Pada gelaran Piala Presiden 2022, suporter sudah menjadi korban jiwa. Kala itu, laga Persib lawan Persebaya yang dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) harus diwarnai dengan peristiwa meninggalnya dua orang suporter, Asep Ahmad Solihin dan Sopian Yusup.

Mereka meninggal lantaran terjatuh dan terinjak saat berdesak-desakan di area Stadion GBLA. Siapa sangka, insiden meninggalnya Asep dan Sopian ini menjadi awal petaka banyaknya suporter bola yang meninggal dunia pada 2022. DominoQQ

2. Banyak suporter yang meninggal di Liga 1 2022/23


Usai insiden di Piala Presiden 2022, ternyata masih banyak insiden yang terjadi, berkaitan dengan suporter. Pada awal Agustus 2022 lalu, suporter Arema bernama Yeni Maulidiya meninggal karena kecelakaan dalam perjalanan menuju Kanjuruhan.

Berlanjut setelahnya, ada juga insiden dua suporter PSS yang meninggal dunia akibat kekerasan suporter lain. Sempat juga ada suporter Persebaya meninggal dunia dalam perjalanan menonton laga Persebaya Surabaya.

Ditambah dengan tragedi yang terjadi di Kanjuruhan, resmi sudah tahun 2022 atau musim  2022/23 menjadi momen suram bagi suporter sepak bola Indonesia.

3. LIB dan PSSI perlu bercermin dan instropeksi


Terkait insiden yang menimpa suporter pada tahun 2022 ini, termasuk tragedi Kanjuruhan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi harus bercermin dan instropeksi. Sudah banyak regulasi, baik dari FIFA maupun AFC soal kenyamanan suporter.

Sekarang, tinggal bagaimana PSSI dan LIB, bekerja sama dengan beberapa pihak terkait agar mau menerapkan regulasi itu secara penuh. Semua ini semata agar stadion tak lagi mencekam, dan tidak ada lagi suporter Indonesia yang jadi korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar