Flyff Chinese Cute Boys

Senin, 30 Juni 2025

Kenapa Klub Manchester Ada Dua? Begini Sejarahnya

Salamolahraga2023 _manchester United dan Manchester City mungkin diibaratkan sebagai saudara yang tak pernah akur atau bahkan bermusuhan.SahabatQQ


     SahabatQQ: Agen DominoQQ, BandarQ, Poker Online dan PKV Online Terpercaya 2025

Rivalitas kedua tim Kota Manchester ini sudah mengakar kuat dan terjalin sejak puluhan atau mungkin ratusan tahun yang lalu ketika mereka baru terbentuk.DominoQQ

Tidak heran kalau Manchester Derby selalu menjadi salah satu laga yang paling dinantikan oleh fans sepak bola di Inggris maupun di seluruh dunia. Laga derby Manchester juga kerap menyajikan permainan yang intens hingga kontak fisik dari para pemainnya. 

Namun, pernahkah terlintas pertanyaan kenapa klub sepak bola Manchester ada dua? Bagaimana sejarah terbentuknya Manchester United dan Manchester City hingga tercipta rivalitas sekota sampai sekarang? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

1. Kenapa ada dua klub bernama Manchester?

Kenapa klub sepak bola Manchester ada dua? Terdapat beberapa alasan kenapa ada dua klub yang menggunakan nama Manchester di Inggris, yaitu Manchester United dan Manchester City.

Alasannya karena kedua klub memang berasal dari Manchester. Lalu, kedua klub sama-sama punya keinginan untuk mewakili kota secara luas. Kemudian, tidak ada kepemilikan eksklusif atas nama "Manchester" dan tidak ada aturan yang melarang satu nama kota hanya untuk satu klub.

Tidak seperti merek dagang, nama kota tidak bisa dimonopoli oleh satu klub. Di beberapa kota besar di Eropa, ada lebih dari satu klub sepak bola yang bisa menggunakan nama kota mereka. Contohnya, Kota Milan memiliki AC Milan dan Inter Milan, Kota Madrid memiliki Real Madrid dan Atletico Madrid, serta Kota Glasgow yang punya Celtic dan Rangers.

Di samping itu, penting untuk memahami konteks sejarah dan perkembangan Kota Manchester itu sendiri. Meski sama-sama memakai nama Manchester, kedua klub ini berasal dari distrik atau wilayah kecil yang berbeda.

Manchester United berasal dari wilayah Newton Heath yang terletak di timur laut Kota Manchester. Sedangkan Manchester City berasal dari wilayah Gorton dan Ardwick yang berada di timur Manchester.

Kedua tim ini sama-sama memiliki akar dari komunitas kelas pekerja. Sebab pada saat Revolusi Industri, Kota Manchester terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga menciptakan banyak komunitas pekerja yang membentuk klub sepak bola mereka sendiri. Dua di antaranya adalah Manchester United dan Manchester City.

2. Sejarah Manchester United, klub dari kelas pekerja

Manchester United pertama kali didirikan pada 1878 dengan nama Newton Heath LYR Football Club. Klub ini dibentuk oleh para pekerja kereta api di Lancashire and Yorkshire Railway (LYR), perusahaan yang terletak di timur laut Manchester.

Pada awal 1900-an, klub sepak bola ini hampir bangkrut karena utang yang menumpuk dan fasilitas yang kurang memadai. Pada 1902, seorang pengusaha bernama John Henry Davies menyelamatkan klub dengan memberikan dana dan mengganti nama klub menjadi Manchester United FC. Warna jersey juga diganti dari yang semula hijau-kuning menjadi merah.

Pada 1910, Manchester United resmi pindah markas ke Old Trafford, stadion yang dipakai hingga sekarang.

Nama klub Newton Heath LYR Football Club diganti menjadi Manchester United karena mencerminkan aspirasi John Henry Davies untuk mewakili seluruh kota, bukan hanya komunitas kecil. Selain itu, kata "United" dipilih sebagai simbol persatuan dan tradisi nama klub di Inggris yang banyak menggunakan kata tersebut.

Manchester United juga lebih dulu dikenal sebagai simbol Kota Manchester di kancah global. Sebab tim ini juga memiliki basis suporter yang luas sejak era Sir Matt Busby pada 1945 hingga 1970-an

3. Awal mula Manchester City, tim yang dibentuk komunitas gereja

Pada 1887, klub ini terus berkembang dan pindah ke distrik Ardwick, sehingga namanya pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. Saat itu, klub ini mulai bermain di kompetisi yang lebih serius seperti Football Alliance dan Football League.

Menjelang akhir abad ke-19, klub ini dilanda kesulitan keuangan dan akhirnya dibeli oleh sekelompok pengusaha lokal. Mereka membentuk manajemen baru dan mengganti nama klub menjadi Manchester City pada 1894.

Mirip seperti manajemen Man United, alasan pemilihan nama Manchester City karena sebagai harapan bahwa klub ini dapat mewakili seluruh kota Manchester. Nama "City" juga menjadi bagian dari tradisi klub Inggris yang banyak memakai kata tersebut. Selain itu, kata "City" memberikan kesan resmi, representatif, dan luas.

Nah, itulah penjelasan kenapa klub Manchester ada dua. Kalau kamu, dukung Manchester yang mana?

Sabtu, 28 Juni 2025

4 Pemain PSG yang Bawa Portugal Juara UEFA Nations League 2024/2025

Salamolahraga2023 _ nuno Mendes menjadi pemain kunci dengan 1 gol dan 6 assist untuk Timnas Portugal di UEFA Nations League.SahabatQQ


Vitinha mencatatkan 8 penampilan dan 3 assist, menjaga barisan tengah Timnas Portugal dengan baik.DominoQQ

Joao Neves berhasil menggeser posisi pemain utama lainnya, meski tidak selalu sebagai starter dalam tujuh pertandingan bersama Timnas Portugal.

Timnas Portugal berhasil menang atas Timnas Spanyol pada final UEFA Nations League 2024/2025. Pertandingan yang berlangsung pada Senin, (9/6/2026) pukul 02.00 WIB itu harus berakhir dengan adu penalti. Pada pertandingan tersebut, Roberto Martinez menurunkan empat pemain yang berseragam Paris Saint-Germain. Hebatnya, salah satu di antaranya berhasil merobek gawang La Furia Roja yang dijaga oleh Unai Simon. Menariknya, mereka juga berperan atas keberhasilan PSG meraih gelar juara Liga Champions Eropa 2024/2025. Siapa saja keempat pemain tersebut dan seperti apa statistiknya di UEFA Nations League 2024/2025?

1. Nuno Mendes sebagai pemain belakang yang sangat impresif


Nuno Mendes menjadi pemain penting bagi Timnas Portugal selama di UEFA Nations League 2024/2025. Hal ini terlihat dari kesempatan untuk menjalani sepuluh pertandingan. Bahkan, pemain berposisi utama sebagai bek kiri itu bermain produktif lewat torehan 1 gol dan 6 assist untuk Timnas Portugal.

Nuno Mendes mulai memperkuat Timnas Portugal bersama tim-U-16. Pada 24 Maret 2021, ia resmi mencatatkan debut bersama tim utama di bawah racikan Fernando Santos. Pemain yang lahir di Lisboa, Portugal, itu melakukannya ketika melawan Timnas Azerbaijan pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 silam.

2. Vitinha memiliki peran penting dalam mengatur serangan

Vitinha menjaga barisan tengah Timnas Portugal dengan sangat baik di UEFA Nations League 2024/2025. Ia mencatatkan 8 penampilan dan 3 assist. Hebatnya, selama ia bermain, Selecao das Quinas hanya takluk satu kali, yakni ketika bertandang ke markas Timnas Denmark untuk melakoni perempat final.

Vitinha sudah dua kali tampil di UEFA Nations League bersama Timnas Portugal. Sebelumnya, ia pernah mendapat panggilan untuk bergabung skuad UEFA Nations League 2022. Ia saat ini sudah mencatatkan 4 assist dari 29 caps dengan turnamen paling tinggi yang dimainkan yakni, di Piala Dunia 2022 Qatar.

3. Joao Neves pemain muda yang butuh menit bermain


Joao Neves mendapat kepercayaan untuk bermain di UEFA Nations League 2024/2025. Meski tidak selalu sebagai starter, ia dapat menjalani tujuh pertandingan bersama Timnas Portugal. Ia juga berhasil menggeser posisi dari Diogo Dalot dan Nelson Semedo sebagai pemain utama pilihan Roberto Martinez.

Joao Neves mencatatkan pertandingan pertama bersama Timnas Portugal pada 16 Oktober 2023. Saat itu, ia baru menginjak umur 19 tahun. Pemain yang sukses meraih gelar juara Liga Champions 2024/2025 pada musim pertama berseragam PSG itu bakal menjadi pemain serba bisa bagi Timnas Portugal.

4. Goncalo Ramos banyak menepi karena mengalami permasalahan engkel


Goncalo Ramos tidak banyak bermain di UEFA Nations League 2024/2025 karena mengalami cedera engkel. Ia hanya turun ke lapangan ketika melawan Timnas Denmark pada leg kedua perempat final dan Timnas Spanyol pada final. Kendati demikian, ia dapat menyarangkan satu gol untuk Timnas Portugal.

Goncalo Ramos memainkan pertandingan debut bersama Timnas Portugal pada 17 November 2022. Ia pernah tampil sangat mengesankan ketika mampu mencetak 3 gol dan 1 assist dari 4 penampilan di Piala Dunia 2022 lalu. Sayangnya, ia harus bekerja keras untuk mendapat kursi utama di Timnas Portugal.

Keberhasilan Timnas Portugal dalam menjuarai UEFA Nations League 2024/2025 tidak dapat terlepas dari peran penting empat pemain Paris Saint-Germain. Menariknya, mereka bermain di posisi yang berbeda. Apakah mereka dapat menjaga konsistensi penampilan?

Jumat, 27 Juni 2025

Chelsea Cuci Gudang di Musim Panas, 10 Pemain Dijual

Salamolahraga2023 _ chelsea melakukan cuci gudang pada musim panas 2025. Mereka berniat untuk menjual 10 pemain demi menciptakan ruang di dalam skuadnya yang sudah terlalu gemuk.SahabatQQ


sejumlah pemain dengan kontribusi yang minim bakal dilepas. Kemungkinan, mereka akan menjual rugi sejumlah pemain yang dulunya dibeli dengan harga tinggi dari klub asalnya.DominoQQ

1. Nkunku masuk daftar jual


Salah satu pemain yang masuk daftar jual adalah Christopher Nkunku. Sejak dibeli dari Red Bull Leipzig, Nkunku memang gagal bersaing. Bukannya jadi mesin gol Chelsea, striker serbabisa itu malah sering masuk ruang perawatan akibat cedera.

Manchester United sempat melirik Nkunku. Namun, hingga kini belum ada pergerakan nyata dari MU untuk mendekatinya.

2. Terancam cuma sisakan Delap


Menariknya, Nicolas Jackson ternyata juga masuk dalam daftar jual. Padahal, Chelsea juga akan melego Armando Broja di bursa transfer musim panas 2025.

Jika Jackson dan Broja dijual bersamaan, maka Chelsea cuma punya Liam Delap, pemain dengan tipe nomor sembilan. Sementara, Jamie Gittens yang baru saja dibeli, bukan striker bertipe nomor sembilan, melainkan bisa beroperasi sebagai false nine.

Tapi, penjualan Jackson bersifat situasional karena menunggu klub peminat. Sikap serupa juga diterapkan Chelsea terhadap Noni Madueke, yang belakangan dikaitkan dengan Arsenal.

3. Ada juga pemain senior yang dijual


Sejumlah pemain senior juga akan dijual karena performa dan kebugarannya dianggap tak layak bersaing di skuad utama. Ben Chilwell dan Raheem Sterling pasti dilepas secara permanen.

Lalu, Carney Chukuemeka, Renato Veiga, Djorde Petrovic, serta Alex Disasi, bakal dijual karena dianggap tak memenuhi ekspektasi.

Rabu, 25 Juni 2025

Duel Trio Maut Barcelona vs Real Madrid di El Clasico

Salamolahraga2023 _  el Clasico Barcelona vs Real Madrid bisa jadi salah satu momen untuk menentukan juara LaLiga.SahabatQQ


Barcelona memiliki trio penyerang yang produktif dengan total 92 gol di semua kompetisi.Real Madrid juga memiliki trio penyerang yang mengerikan dengan total 68 gol musim ini.DominoQQ

El Clasico antara Barcelona versus Real Madrid di Estadi Olimpic Lluis Companys, Montjuic, Minggu (11/5/2025), bisa menjadi momentum dalam persaingan gelar juara. Dengan jarak poin yang tipis, Barcelona atau Madrid bisa mengetahui peluangnya menjadi juara LaLiga di musim ini.

Andai Barcelona menang, maka gelar juara akan semakin dekat dengannya. Tambahan tiga poin saat melawan Espanyol di jornada berikutnya, memastikan Barcelona juara pada musim ini.

Sementara, Madrid juga harus menang agar bisa membuka peluang bersaing dengan Azulgrana. Kalah, maka Los Blancos harus melupakan trofi LaLiga musim ini.

Persaingan di laga Minggu nanti bisa saja ditentukan lewat ketajaman lini depan Barcelona dan Madrid. Apalagi, mereka saat ini memiliki trio juru gedor yang menakutkan.

1. Trio Barcelona dari lintas generasi

Barcelona memiliki trisula yang unik di lini depan. Mereka berasal dari lintas generasi dengan anggota tetap Lamine Yamal, Robert Lewandowski, dan Raphinha.

Di bawah arahan Hansi Flick, ketiganya tampil garang. Total, trio Yamal, Lewandowski, dan Raphinha, sudah mencetak 92 gol di semua kompetisi.

Lewandowski sudah mencetak 40 gol musim ini di berbagai ajang dan memimpin daftar El Pichichi LaLiga dengan 25 gol. Sementara, Raphinha justru produktif di Liga Champions, dengan mencetak 13 gol dan menyamai rekor Lionel Messi pada musim 2011/2012. Sementara itu, Yamal menjadi raja assist LaLiga, 14.

Dominasi ini sudah membuahkan dua trofi, yakni Piala Super Spanyol dan Copa del Rey. Menariknya, kedua trofi itu dimenangkan usai mengalahkan Madrid.

2. Kombinasi Madrid juga mematikan

Madrid juga sebenarnya tak kalah mengerikan. Mereka memiliki trio utama Kylian Mbappe, Vinicius Junior, dan Rodrygo Goes. Trio ini sudah menciptakan 68 gol di semua kompetisi musim 2024/25.

Mbappe, yang sempat kesulitan beradaptasi di Los Blancos, semakin tajam dan berada dalam perburuan gelar El Pichichi. Dia hanya terpaut satu gol dari Lewandowski yang menjadi pemuncak klasemen sementara El Pichichi. Sementara, Vinicius merupakan pelayan yang setia untuk rekan-rekannya. Dia sudah mencetak 14 assist di musim ini.

3. Punya senjata rahasia juga

Baik Barcelona dan Madrid sebenarnya juga punya senjata rahasia. Barcelona sudah membuktikannya kala Lewandowski harus absen akibat cedera lutut. Mereka mengandalkan Ferran Torres di lini depan.

Ketika tampil El Triburon selalu mencetak gol. Bahkan, dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, Torres sudah menetak delapan gol.

Madrid memiliki pemecah kebuntuan dari lini kedua. Adalah Jude Bellingham yang selalu mampu menjadi solusi dari lini tengah Madrid untuk bisa mencetak gol.

Selain menjadi otak permainan, pergerakan Bellingham begitu berbahaya. Alhasil, Bellingham sudah menorehkan 13 gol dan memberikan 14 assist sepanjang musim ini.

Selasa, 24 Juni 2025

4 Pertandingan Chelsea vs Liverpool yang Berakhir Adu Penalti

Salamolahraga2023 _  rivalitas Chelsea dan Liverpool terbilang cukup unik. Kedua tim sama-sama Big Six English Premier League dan kerap berada di papan atas.SahabatQQ


Namun, Chelsea dan Liverpool jarang bersaing ketat dalam perebutan gelar juara EPL. Chelsea juga tidak seperti Manchester United atau Manchester City yang memiliki sejarah rivalitas yang besar dengan Liverpool di kasta tertinggi Liga Inggris.DominoQQ

Chelsea dan Liverpool justru punya persaingan yang cukup panas di kompetisi antarklub Eropa dan piala domestik, seperti Piala FA dan Piala Liga Inggris. Pertandingan Chelsea dan Liverpool bahkan berjalan dramatis sampai ke babak adu penalti. Berikut empat pertandingan Chelsea vs Liverpool yang berakhir adu penalti.

1. Liverpool melaju ke final UCL setelah menang adu penalti kontra Chelsea pada 2006/2007

Pertandingan Chelsea vs Liverpool di semifinal Liga Champions Eropa (UCL) berakhir dengan kontroversi pada 2004/2005. Liverpool melaju ke babak final setelah menang dengan agregat 1-0 lewat gol kontroversial Luis Garcia. Kedua tim bertemu kembali di ajang dan babak yang sama pada 2006/2007.

Chelsea yang bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu pada leg pertama menang 1-0 atas Liverpool lewat gol Joe Cole. The Reds gantian menang 1-0 pada leg kedua melalui gol Daniel Agger. Situasi agregat 1-1 memaksa pertandingan berjalan sampai ke babak tambahan. Skor yang tidak berubah akhirnya membuat pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti.

Liverpool berhasil unggul atas Chelsea dalam drama adu penalti ini dengan skor 5-1. Arjen Robben dan Njitap Geremi gagal menuntaskan tugasnya sebagai penendang penalti. The Reds melaju ke babak final UCL pada 2006/2007. Sayangnya, mereka kalah atas AC Milan 1-2 setelah Filippo Inzaghi mencetak dua gol pada babak final.

2. Liverpool juara Piala Super Eropa 2019 setelah menang adu penalti versus Chelsea

Liverpool yang berstatus sebagai juara Liga Champions Eropa 2018/2019 bertemu dengan Chelsea sang juara Liga Europa 2018/2019 di Piala Super Eropa 2019. Pertandingan tersebut berlangsung di Tupras Stadyumu, Turki, pada 14 Agustus 2019. Pertandingan berjalan cukup sengit dan seimbang antara kedua klub tersebut.

Chelsea unggul terlebih dahulu melalui Olivier Giroud pada babak pertama menit ke-36. Liverpool kemudian berbalik unggul setelah Sadio Mane mencetak gol pada babak kedua menit ke-48 dan babak tambahan pertama pada menit ke-95. The Blues lalu menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti Jorgniho pada menit ke-101. Skor 2-2 bertahan sampai babak tambahan kedua selesai. Pertandingan pun harus diselesaikan lewat adu penalti.

Para pemain Chelsea dan Liverpool berhasil mengeksekusi penalti dengan sempurna, kecuali Tammy Abraham. Sepakannya berhasil ditepis kiper Liverpool, Adrian. The Reds akhirnya memenangkan adu penalti dengan skor 7-6 dan menjuarai Piala Super Eropa 2019.

3. Liverpool menaklukan Chelsea melalui adu penalti dan menjadi juara Piala Liga 2021/2022

Chelsea dan Liverpool bertemu pada babak final Piala Liga 2021/2022. Keduanya diprediksi akan tampi ketat sampai akhir pertandingan. Prediksi itu terbukti tepat setelah Chelsea dan Liverpool harus melalui adu penalti.

Adu penalti berjalan sangat sengit sampai semua pemain sukses mengeksekusi tendangan penalti. Saat penjaga gawang bergiliran mengambil tugas sebagai penendang penalti, kiper muda Liverpool, Caoimhin Kelleher, berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sedangkan, tendangan Kepa Arrizabalaga malah melengkung ke atas pagar laut itu. Kemenangan 7-6 berhasil meloloskan para pemain Liverpool ke podium juara.

4. Liverpool menjuarai Piala FA 2021/2022 usai menang adu penalti melawan Chelsea

Liverpool bertemu Chelsea di partai final Piala FA 2021/2022. Sayangnya, kedua klub gagal merobek gawang lawan satu sama lain sehingga pertandingan harus dilanjutkan dengan adu penalti. The Reds kembali unggul atas Chelsea.

Liverpool memenangkan adu penalti dengan skor 6-5 atas Chelsea. The Reds pun berhak atas gelar juara Piala FA 2021/2022. Ini menjadi kekalahan kedua bagi Chelsea di partai final atas Liverpool setelah juga kalah di final Piala Liga pada 27 Februari 2022.

Keempat pertandingan di atas membuktikan Chelsea vs Liverpool memiliki persaingan ketat di kompetisi antarklub Eropa, Piala Liga Inggris, dan Piala FA. The Reds selalu mampu unggul atas The Blues ketika pertandingan memasuki adu penalti. Hal ini menunjukkan Liverpool memiliki mental yang lebih kuat daripada Chelsea saat menghadapi tekanan yang cukup tinggi.

Selasa, 10 Juni 2025

4 Kemenangan Terakhir Spanyol atas Prancis di Laga Kompetitif sejak 2012

Salamolahraga2023 _ timnas Spanyol dan Prancis merupakan dua negara besar dengan sejarah mentereng di dunia sepak bola.SahabatQQ


Pertemuan keduanya kerap kali menghadirkan laga sengit dan panas. Spanyol memiliki rekor apik dengan 18 kemenangan atas Prancis dalam 38 pertandingan di semua ajang.DonimoQQ

Dalam 13 tahun terakhir, La Furia Roja mampu mengalahkan Prancis dalam empat pertandingan kompetitif sejak 2012.

Berikut catatan empat kemenangan terakhir Spanyol atas Prancis tersebut.

1. Spanyol menang 2-0 atas Prancis pada perempat final Euro 2012

Spanyol menghadapi Prancis pada perempat final Euro 2012. Pelatih La Furia Roja kala itu, Vicente del Busque, memainkan skuad terbaiknya, seperti Cesc Fabregas, David Silva, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez. Di sisi lain, pelatih Timnas Prancis saat itu, Laurent Blanc, mengandalkan Franck Ribery, Karim Benzema, dan Florent Malouda di lini depan.

Spanyol membuka keunggulan lewat gol sundulan Xabi Alonso pada menit ke-19. Ia kemudian menorehkan gol keduanya dari sepakan penalti pada menit 90+1. Spanyol sukses menyingkirkan Prancis dari perempat final Euro 2012 dengan kemenangan 2-0.

2. Spanyol menaklukan Prancis 1-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2014

Usai berduel di Euro 2012, Spanyol dan Prancis berada satu grup dalam Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa. Kedua negara bermain imbang 1-1 di kandang Spanyol, Stadion Vicente Calderon, pada 16 Oktober 2012. Giliran Prancis menjamu Spanyol di laga kedua yang digelar di Stade de France pada 26 Maret 2013.

Del Bosque kali ini menurunkan David Villa dan Pedro Rodriguez bersama Andres Iniesta di lini depan Spanyol. Di sisi lain, pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, mengandalkan trio Ribery, Benzema, dan Mathieu Valbuena. Spanyol berhasil menang 1-0 atas Prancis lewat gol tunggal Pedro pada menit ke-58.


3. Spanyol menyingkirkan Prancis dari Euro 2024 dengan skor 2-1


Spanyol dan Prancis saling berhadapan dalam laga semifinal Euro 2024. Kedua tim sama-sama dijagokan sebagai kandidat juara sehingga laga ini berlangsung sengit dan panas. Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, memainkan Lamine Yamal, Alvaro Morata, Dani Olmo, dan Nico Williams, sebagai starter. Sementara itu, Deschamps menurunkan Randal Kolo Muani, Kylian Mbappe, dan Ousmane Dembele di lini depan sejak menit pertama.

Prancis unggul terlebih dahulu melalui Randal Kolo Muani ketika pertandingan baru berjalan 8 menit. Spanyol menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol spektakuler Yamal pada menit ke-21. Olmo mencetak gol yang membawa Spanyol berbalik unggul 2-1 atas Prancis pada menit ke-25. Skor tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir sehingga Spanyol lolos ke final. La Furia Roja kemudian keluar sebagai juara Euro 2024.

4. Spanyol menang tipis 5-4 atas Prancis pada semifinal Nations League 2024/2025

Pertandingan antara Spanyol dengan Prancis di semifinal Nations League 2024/2025 berlangsung seru selama 90 menit. Sebab, kedua tim bermain menyerang dan mencetak total sembilan gol. Spanyol menang tipis 5-4 atas Prancis di laga ini.

La Furia Roja awalnya tampil dominan dengan unggul empat gol lewat Nico Williams, Mikel Merino, Lamine Yamal, dan Pedri. Prancis sempat mengejar ketertinggalan melalui gol penalti Kylian Mbappe pada menit ke-59. Yamal makin memperlebar keunggulan Spanyol menjadi 5-1 atas Prancis lewat golnya pada menit ke-67. Secara mengejutkan, Prancis mampu menorehkan tiga gol balasan yang masing-masing dicetak Rayan Cherki, bunuh diri Dani Vivian, dan Randal Kolo Muani. Akan tetapi, Spanyol mampu mempertahankan keunggulan 5-4 atas Prancis sampai laga berakhir.

Tidak mudah bagi Spanyol saat meraih 4 kemenangan atas Prancis dalam 4 pertandingan kompetitif sejak 2012. La Furia Roja harus bekerja keras dalam bertahan dan mencetak gol sampai menit-menit akhir. Terbukti, keunggulan lima gol Spanyol mampu dibalas empat gol oleh Prancis pada semifinal Nations League 2024/2025.