Salamolahraga2023 _ sejak Sir Alex Ferguson pensiun sebagai pelatih pada 2013, Manchester United mengalami masa-masa sulit. Klub yang tetap memiliki reputasi besar sebagai salah satu yang terbesar di Inggris ini sering menjadi sorotan karena performa yang inkonsisten dan keputusan transfer yang kontroversial.SahabatQQ
Berbagai pemain didatangkan dengan harapan tinggi, tetapi banyak yang gagal memenuhi ekspektasi, menciptakan tantangan tambahan bagi para manajer berikutnya.DominoQQ
1. Jadi pembelian termahal Erik Ten Hag, Antony Santos malah jadi pemain paling flop
Antony Santos bergabung dengan Manchester United pada 2022 dengan biaya 86 juta pound sterling (Rp1,7 triliun), menjadikannya pembelian termahal klub pada era Erik Ten Hag. Pemain asal Brasil ini sebelumnya tampil impresif di Ajax Amsterdam, tetapi performanya di MU sangat mengecewakan.Dalam musim pertamanya, Antony hanya mencetak 8 gol dalam 44 pertandingan. Gaya bermainnya yang terlalu mudah ditebak dan temperamennya yang buruk membuatnya sering dikritik. Dengan biaya sebesar itu, kontribusinya jauh dari memadai. Bisa dikatakan, ia menjadi pembelian terburuk MU pasca-era Sir Alex Ferguson.Manchester United telah membuat banyak kesalahan di pasar transfer sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson. Klub harus belajar dari kesalahan ini dan lebih bijak dalam keputusan transfer pada masa mendatang agar kembali ke masa jaya klub.
2. Sempat pecahkan rekor transfer, Paul Pogba dilepas secara cuma-cuma pada 2022
Paul Pogba kembali ke Manchester United pada 2016 dengan biaya 89 juta pound sterling (Rp1,8 triliun) hingga memecahkan rekor transfer dunia saat itu. Setelah sukses bersama Juventus, Pogba diharapkan menjadi pemain yang membawa Setan Merah kembali ke puncak kejayaan.Meskipun memiliki beberapa momen gemilang, seperti musim 2018/2019 di mana ia mencetak 16 gol, performa Pogba secara keseluruhan tidak konsisten. Cedera dan kontroversi di luar lapangan semakin memperburuk situasinya. Ia akhirnya meninggalkan klub secara gratis pada 2022 yang membuat transfer ini makin merugikan.
Jadon Sancho didatangkan dari Borussia Dortmund pada 2021 dengan biaya sebesar 73 juta pound sterling (Rp1,4 triliun), menjadikannya salah satu pemain termahal dalam sejarah klub. Kehadirannya diharapkan membawa kreativitas dan kecepatan di lini serang Setan Merah.Sayangnya, Sancho kesulitan menyesuaikan diri dengan intensitas Premier League dan hanya mencetak 12 gol dan 16 assist dalam 2 musim pertamanya. Masalah kebugaran dan ketidakkonsistenan performa membuatnya lebih sering menjadi cadangan. Selain itu, hubungannya dengan Manajer Erik Ten Hag memburuk setelah Sancho secara terbuka membantah kritik terhadap performanya, yang semakin memperburuk situasinya di klub.
3. Jadon Sancho gagal penuhi ekspektasi hingga terlibat konflik dengan Erik Ten Hag
Jadon Sancho didatangkan dari Borussia Dortmund pada 2021 dengan biaya sebesar 73 juta pound sterling (Rp1,4 triliun), menjadikannya salah satu pemain termahal dalam sejarah klub. Kehadirannya diharapkan membawa kreativitas dan kecepatan di lini serang Setan Merah.Sayangnya, Sancho kesulitan menyesuaikan diri dengan intensitas Premier League dan hanya mencetak 12 gol dan 16 assist dalam 2 musim pertamanya. Masalah kebugaran dan ketidakkonsistenan performa membuatnya lebih sering menjadi cadangan. Selain itu, hubungannya dengan Manajer Erik Ten Hag memburuk setelah Sancho secara terbuka membantah kritik terhadap performanya, yang semakin memperburuk situasinya di klub
4. Jadi pemain termahal di Premier League, Angel Di Maria hanya bertahan semusim di MU
Angel Di Maria bergabung dengan Manchester United pada 2014 dengan harga fantastis senilai 60 juta pound sterling (Rp1,2 triliun), sekaligus menjadi pemain Premier League termahal kala itu. Namun, pemain asal Argentina ini gagal memenuhi ekspektasi. Gaya bermainnya yang kreatif sulit untuk beradaptasi dengan sistem yang diterapkan oleh Louis van Gaal. Selain itu, keluarganya juga mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di Manchester. Hal ini membuat Di Maria merasa tidak nyaman dan hanya bertahan semusim untuk pindah ke Paris Saint-Germain (PSG). Dirinya juga mengakui, keputusannya untuk meninggalkan Manchester United merupakan yang terbaik karena hubungannya yang tidak harmonis dengan sang pelatih.
5. Dibeli dengan harga mahal, Donny van de Beek hanya dijual 500 ribu euro ke Girona
Pada 2020, Manchester United merekrut Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam dengan biaya 34,6 juta pound sterling (Rp698,6 miliar). Van de Beek dianggap sebagai salah satu gelandang muda terbaik di Eropa pada era Erik Ten Hag di Ajax. Namun, kariernya di MU tidak berjalan mulus.Dalam 3 tahun, ia hanya tampil dalam 62 pertandingan dan mencetak 2 gol. Kesulitannya beradaptasi dengan Premier League dan minimnya waktu bermain membuatnya menjadi pembelian yang mengecewakan. Akhirnya, ia dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt pada paruh kedua musim 2023/2024 sebelum akhirnya dilepas ke Girona dengan harga murah senilai 500 ribu euro (Rp8,4 miliar).
6. Digaji tinggi, Alexis Sanchez gagal tunjukkan performa maksimal
Alexis Sanchez tiba di Old Trafford pada 2018 dari Arsenal dalam pertukaran dengan Henrikh Mkhitaryan, dengan biaya tambahan sekitar 14 juta juta pound sterling (Rp282,7 miliar) setelah pajak. Setelah tampil impresif bersama The Gunners, Sanchez diharapkan bisa menjadi kunci kebangkitan United. Namun, realitasnya sangat jauh dari ekspektasi.Dengan status pemain MU dengan gaji tertinggi saat itu hingga 500 ribu pound sterling (Rp10,1 miliar) per minggu, Sanchez hanya mencetak 5 gol dalam waktu 18 bulan di klub. Transfer ini bukan hanya membebani keuangan klub, tetapi juga memengaruhi keharmonisan ruang ganti. Akhirnya, Sanchez dipinjamkan ke Inter Milan selama semusim sebelum dilepas permanen secara gratis.
7. Memphis Depay hanya cetak dua gol pada musim pertamanya di Manchester United
Manchester United membayar 25 juta pound sterling (Rp504,7 miliar) untuk mendatangkan Memphis Depay pada 2015 setelah performa gemilangnya di PSV Eindhoven. Depay juga diberi kehormatan mengenakan nomor punggung 7 yang dikenal sebagai salah satu nomor legendaris klub. Namun, beban ekspektasi itu terlalu berat baginya.Depay hanya mencetak dua gol di English Premier League (EPL) dalam musim pertamanya. Akhirnya, ia dijual ke Lyon pada 2017 dengan harga 15 juta pound sterling (Rp302,9 miliar), jauh di bawah harga belinya. Meski terbilang sukses di klub berikutnya, waktunya di MU menjadi bukti bahwa ia direkrut terlalu dini.
8. Morgan Schneiderlin hanya catatkan 1 gol dan 1 assist dalam 47 penampilan
Morgan Schneiderlin bergabung dengan Manchester United dari Southampton pada 2015 dengan biaya 24 juta pound sterling (Rp484,9 miliar). Gelandang asal Prancis ini diharapkan bisa membawa soliditas di lini tengah setelah tampil impresif bersama Southampton. Namun, Schneiderlin gagal menunjukkan performa yang sama di Old Trafford.Pada musim pertamanya, ia bermain dalam 39 pertandingan, tetapi tidak memberikan dampak yang signifikan. Ketika Jose Mourinho mengambil alih, ia hanya dimainkan delapan kali sebelum dijual ke Everton. Ia bahkan hanya mencatatkan 1 gol dan 1 assist yang semakin menunjukkan betapa sulitnya beradaptasi di klub sebesar MU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar